Pesawat cassa 212-200 mendadak menjadi pembicaraan hangat di minggu ini. Pesawat cassa ini adalah pesawat milik Nusantara Buana Air (NBA) yang jatuh pada tanggal 29 september 2011 lalu yang sempat hilang kontak sampai akhirnya di temukan bahwa pesawat telah jatuh di daerah Hulusekelem, Bahorok, Langkat, Sumatera Utara.
Menurut informasi yang saya dapat dari salah satu narasumber yaitu bapak Jusuf Jsioen,SH beliau tidak terlalu berani menyatakan dengan pasti apa penyebab kecelakaan pesawat cassa tersebut karena belum ada informasi lebih lanjut dari pihak yang berkepentingan yang dapat menyatakan secara pasti apa penyebabnya dari kecelakaan tersebut. Namun menurut pandangannya dari informasi yang beliau dapat hanya dapat menyimpulkan bahwa kecelakaan pesawat cassa tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang buruk bukan karena faktor human error. Dilihat dari kondisi pesawat yang seperti itu faktor cuaca sangat mendukung sekali sebagai faktor penyebab kecelakaan. Menurutnya tekanan angin yang kencang mendorong pesawat sehingga pesawat kehilangan kendali dan menabrak tebing, namun pesawat tersebut tidak sampai meledak hanya bagian depan saja yang rusak. lalu pesawat jatuh kebawah dan nyangkut di antara pohon – pohon yang ada. Anehnya, seluruh penumpang yang berada di dalam pesawat tersebut tewas dalam posisi tempat duduk masing-masing.
Menurut pendapat beliau, kecelakaan tersebut mungkin terjadi begitu cepat sehingga para penumpang tidak sempat mencoba menyelamatkan diri dari alat pengaman yang mengikatnya. Pesawat tersebut lepas landas dari bandara Polonia Medan menuju Banda Aceh, namun dalam perjalanannya pesawat sempat kehilangan kontak dengan pihak bandara baik di Medan maupun di Aceh. Setelah sempat dinyatakan hilang selama beberapa waktu, barulah pesawat dapat ditemukan namun dalam keadaan seluruh penumpang tewas. Yaitu yang terdiri dari 14 penumpang dan 4 crew pesawat.
Sampai saat ini memang kronologi penyebab pesawat jatuh masih di teliti dan di cari tahu oleh pihak yang berkewajiban, namun karena cuaca buruk sempat dihentikan dan evakuasi para korban pun membutuhkan waktu agak lama karena cuaca buruk tersebut. Kondisi pesawat yang masih layak terbang tidak dijadikan alasan dalam kecelakaan ini.
pendapat :
Saya setuju dengan pendapat bapak Jusuf Sjioen yang menyatakan bahwa kecelakaan tersebut diakibatkan oleh cuaca buruk, bukan karena huma error. Karena memang untuk sementara ini penyebab kecelakaan memang masih belum dapat dipastikan dengan pasti apa penyebabnya. Pesawat yang di nyatakan masih layak terbang juga tidak dapat dikatakan sebagai alasan penyebab kecelakaan ini. Namun saya masih ingin mencari tahu kembali apakah pesawat tersebut menabrak tebing atau tidak. karena informasi yang saya dapat, tidak ada yang mengatakan bahwa pesawat tersebut menabrak tebing. Hanya di nyatakan bahwa pesawat jatuh oleh karena cuaca buruk. Bapak Jusuf Sjioen menyatakan pendapatnya seperti itu karena menurutnya di Medan banyak daerah perbukitan dan tebing – tebing tinggi, kemungkinan pesawat menabrak tebing dahulu sebelum jatuh. Karena informasi yang belum jelas juga dari pihak yang berkepentingan, saya juga akan menunggu berita selanjutnya dari hasil penelitian apa penyebab kecelakaan tersebut sehingga informasi yang diperoleh sudah jelas dan pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar